KitKat Vegan: Memenuhi Permintaan atau Menyelamatkan Lingkungan?

KitKat Vegan: Memenuhi Permintaan atau Menyelamatkan Lingkungan?

KitKat

Tren veganism atau vegan telah ada sejak tahun 3300 Sebelum Masehi. Namun di zaman modern, istilah “vegan” mulai berkembang pada 1839 di mana mengacu pada pola diet tertentu yang menggunakan olahan nabati dibandingkan hewani. Di Eropa dan Amerika, tren vegan seakan jauh lebih melejit beberapa tahun belakangan. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai restoran dan supermarket yang menjual makanan vegan, hingga brand-brand yang juga mengeluarkan produk dengan bahan-bahan ramah vegan.

Meskipun praktik vegan awalnya memiliki tujuan untuk menghentikan eksploitasi pada hewan, namun dari waktu ke waktu, veganism juga dianggap sebagai upaya untuk menyelamatkan bumi. Mengapa demikian?

vegan fast food
Sumber: Sierra Club

Dikutip dari Vegan Society, seiring dengan pertumbuhan populasi dunia yang diperkirakan akan meningkat menjadi 7 miliar pada tahun 2050, maka permintaan pangan juga akan meningkat, sehingga produksi ternak (daging, susu, telur, madu, dan lain-lain) pun akan meningkat tajam. Apabila tren ini terus dilakukan maka kita juga akan terus berkontribusi dalam pemanasan global, polusi udara yang semakin meluas, penggundulan hutan, degradasi tanah, kelangkaan air, hingga punahnya beberapa spesies.

vegans
Sumber: PETA

Maka dari itu, praktik veganism lah yang dianggap mampu menjadi salah satu upaya dalam mengurangi efek-efek lingkungan tersebut. Mengapa? Karena dikhawatirkan ketersediaan air untuk mengirigasi lahan-lahan di bumi lambat laun menjadi terbatas. Lahan-lahan tersebut tidak lain diperuntukkan untuk menanami sumber pangan bagi ternak-ternak di mana panen-panennya (daging, susu, telur, dll) yang akan dikonsumsi manusia. Sehingga jika permintaan konsumsi hewani tidak ditekan, maka industri produksi ternak pun menjadi tidak berkelanjutan.

Dari isu-isu tersebut, brand cokelat asal Inggris, KitKat, terpicu untuk melakukan inovasi yang dapat mendukung aksi nyata melindungi lingkungan. Hingga pada pertengahan Juni 2021, KitKat mengeluarkan varian terbarunya yang diberi nama “KitKat V”. Cokelat wafer pada varian ini terbuat dari 100% kakao yang ditanam dengan konsep berkelanjutan sehingga produk ini telah tersertifikasi ramah vegan. Meskipun KitKat mengganti bahan dasar susu pada KitKat V dengan alternatif berbahan dasar beras, namun rasa dan tekstur tidak jauh berbeda dari varian original-nya. Rasa wafernya tetap gurih dan renyah, sedangkan cokelatnya juga manis khas dari KitKat, dan tekstur cokelatnya pun lembut.

kitkat vegan organic
Sumber: Vegan Food & Living

Peluncuran KitKat V ini selain merupakan bentuk dukungan dan komitmen KitKat di bawah naungan Nestlé terhadap lingkungan yang berkelanjutan, juga menjadi respon positif terhadap permintaan konsumen, terkhusus bagi mereka yang baru atau sudah lama menjadi vegan.

Jadi, meski rilisnya KitKat V menjadi kampanye yang terdengar sangat serius, tapi KitKat seakan ingin tetap dikenal sebagai brand cokelat yang bisa membawa suasana santai. Oleh karena itu, tagline andalannya “Have a break, have a KitKat” tetap dipertahankan agar mereka senantiasa diingat sebagai brand camilan yang dikonsumsi baik di saat santai maupun di situasi lainnya.

kitkat break campaign
Sumber: Campaign Brief

Bicara soal suasana santai, tidak lengkap rasanya kalau tidak menghabiskan waktu senggang tanpa bermain game, apalagi kalau ditemani camilan enak. Seperti halnya kampanye yang dilakukan KitKat baru-baru ini. Dengan hastag #GamingBreak, KitKat ingin mengingatkan para konsumen untuk selalu menikmati leisure time dengan maksimal, terutama bermain gim dan makan cokelat wafer saat istirahat (break). Sehingga campaign ini dirasa sangat cocok untuk mengisi momen “stay at home” di tengah pandemi seperti saat ini.

kitkat gaming break
Sumber: Instagram resmi KitKat

Adapun permainan yang masuk ke dalam kampanye #GamingBreak, di antaranya: Worms, Pong, Scrabble, Crossword Puzzle, dan tentunya Tetris. Dikarenakan gim-gim tersebut masuk ke dalam kategori classic games, maka KitKat juga menambahkan tagar #RetroBreak kedalam kampanye ini sehingga atmosfer bermain gim klasik zaman dahulu pun terasa hidup kembali.

#GamingBreak juga semakin menarik perhatian karena setiap konten yang diunggah memiliki tampilan grafis yang menarik, dinamis, dan disesuaikan dengan selera masa kini tapi tidak mengurangi nuansa klasiknya. Tema warna yang dipilih juga tentunya didominasi oleh warna merah sebagai brand color KitKat yang semakin menggugah semangat. Jadi, meski terbilang sederhana, namun campaign ini secara tidak langsung me-refresh ingatan kita tentang permainan di masa dahulu sekaligus memberikan referensi kegiatan menyenangkan yang bisa dilakukan di waktu santai di masa kini.

Bagikan tautan:

Leave A Reply---

Back to top