Ada Apa dengan Monolit?

Ada Apa dengan Monolit?

Setelah beredar kabar bahwa sebuah monolit sempat muncul di Utah dan menghilang, sekarang muncul lagi kabar bahwa monolit serupa muncul di Romania dan menghilang juga. Apakah ini ulah alien atau bagian dari campaign

Pentingnya Cerita dalam Campaign

Menjelang akhir tahun 2020, media sosial digemparkan dengan kabar adanya monolit misterius. Monolit ini pertama kali ditemukan di Utah, Amerika Serikat. Lalu, monolit tersebut menghilang dan dikabarkan kembali muncul seminggu kemudian di Romania, Eropa, sebelum akhirnya menghilang. Monolit ini ternyata kembali muncul lagi di California, Amerika Serikat, sebelum menghilang lagi.

Ada yang berekspektasi bahwa ini merupakan ulah alien atau hanya bagian dari suatu campaign. Apa pun dugaannya, yang jelas fenomena aneh ini mampu menciptakan conversation di media sosial dan itulah tujuan awal media sosial hadir.

Kadang banyak brand yang berpikir bahwa mengajak orang untuk membeli suatu produk atau memberikan giveaway sudah cukup untuk memaksimalkan peran brand di media sosial. Padahal, belum tentu juga orang akan mengingat produk tersebut. Karena itu, sekali lagi, penting untuk membangun conversation di media sosial.

Bagaimana caranya? Bermacam-macam. Kita bisa mulai dari menentukan brand voice and manner, mengundang followers untuk berkomentar, dan memaksimalkan strategi konten kita. Sederhana, bukan? Ketika ketiga hal ini dapat dilakukan dengan baik, maka persona suatu brand di media sosial juga bisa lebih diingat oleh followers. Salah satu brand yang cukup sukses dalam melakukan hal ini adalah @NetflixID dan almarhum @jouska_id.

Riding the Trend

Di media sosial, beberapa brand juga memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan brand awareness mereka dengan memasang meme bertema monolit.

McDonald’s

Sumber gambar: Twitter @McDonalds

Southwest Airlines

Sumber gambar: Twitter @SouthwestAir

Burger King

Sumber gambar: Twitter @BurgerKing

Gojek Indonesia

Sumber gambar: Twitter @gojekindonesia

Banyak brand di Twitter yang menggunakan momen ini untuk mencuri perhatian para followers dengan membagikan meme terkait monolit. Dari fenomena ini, kita bisa mengambil beberapa poin penting, yaitu:

  • Adaptasi tren sebagai salah satu strategi konten di media sosial
  • Manfaatkan momentum dengan cepat, jangan sampai keburu basi!
  • Netizen bermain media sosial untuk mencari hiburan, bukaniklan

Mari kita bahas satu per satu secara singkat.

Adaptasi Tren sebagai Strategi Konten

Penting bagi Mimin-mimin di media sosial untuk punya kepekaan terhadap tren yang sedang terjadi dan apa yang bisa suatu brand lakukan untuk melakukan pendekatan tap-in marketing terhadap tren tersebut.

Manfaatkan Momentum dengan Cepat

Kalau sudah tahu apa yang bisa brand lakukan terhadap tren, cobalah untuk segera memanfaatkan momentum. Namun, ingatlah bahwa memanfaatkan momentum bukan sekadar membuat meme yang lucu. Setidaknya, kamu tetap dapat menyelipkan pesan yang ingin brand kamu sampaikan. Bisa lewat gambar atau juga caption.

Jangan Terlalu Ngiklan

Media sosial merupakan tempat bagi kita untuk rehat sejenak dari aktivitas di dunia nyata dan menghibur diri. Karena itu, berikan kesempatan bagi brand kamu untuk “nongkrong” dengan followers alih-alih sibuk jualan dan bikin promo. Karena pada akhirnya, teman yang bisa memahami kita yang akan kita percaya.

Sumber gambar: Instagram @rossbernards

Oh iya, belakangan juga diketahui bahwa monolit ini merupakan rekayasa. Bukan ulah alien, tapi belum pasti apakah ini bagian dari suatu campaign. Dalam foto tersebut, terlihat empat orang pria sedang memindahkan monolit dan fotonya tersebar. Apa pun alasannya, kalau ini ternyata campaign suatu brand, pasti epic banget, sih!

Bagikan tautan:

Leave A Reply---

Back to top